SULISTYANA

Biodata

  1. Nama : Sulistyana, S.Pd
  2. NIP : 132107440/ 19701009 199412 1 003
  3. Pangkat/golongan : Pembina / IV A
  4. Jabatan : Guru Madya
  5. Pendidikan Terakhir : Pascasarjana Matematika
  6. Mata Pelajaran yang Diajarkan : Matematika
  7. Jenis Kelamin : Laki-laki
  8. Agama : Islam
  9. Tempat Tugas : SMP Negeri 1 Wonosari
  10. Alamat : Jl. Kol. Sugiyono 35B, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta,
  11. Alamat Rumah/No. Telp. : Coyudan I, 004/003, Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta, 55891 No. HP 087838565300
  12. Kabupaten : Gunungkidul
  13. Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

Kehidupan Masa Kecil

  1. Tempat dan Tanggal Lahir

Di sebuah desa kecil yang bernama Coyudan I, Ngipak, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta pada tanggal 9 Oktober 1970 telah lahir seorang anak manusia yang selanjutnya diberi nama Sulistyana, itulah nama saya yang diberikan oleh orang tua saya sampai saat ini. Dalam bahasa jawa Sulistyo berarti indah atau cantik. Dengan nama itu orang tua saya berharap agar kelak setelah saya dewasa menjadi orang yang hatinya cantik. Saya sangat senang dengan nama yang diberikan oleh orang tua saya, walau kadang orang salah memanggil saya dengan sebutan bu sulis, padahal saya seorang laki-laki.

Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara yaitu kakak saya seorang perempuan yang bernama Sulastri, sekarang menjadi istri seorang tentara dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Secapa TNI AD di kota Bandung Jawa Barat. Adik saya bernama Kutirahayu sebagai ibu rumah tangga istri dari seorang PNS di Secapa juga.

2. Pekerjaan Orang Tua (Ayah dan Ibu)

Ayah adalah seorang Kepala Dusun yang di desa saya dinamakan Dukuh. Karena seorang dukuh tidak mendapatkan gaji tetapi mendapatkan pinjaman tanah yang dinamakan tanah bengkok, maka sehari-harinya Ayah saya menjadi seorang petani untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik, ibu membantu ayah ke ladang untuk bertani.

3. Kehidupan Keluarga

Sebagai seorang dukuh di dusunku ayah saya harus selalu melayani masyarakat setiap saat masyarakat membutuhkan, dan harus menjadi panutan di dusunnya.

Dalam membimbing anak-anaknya ayah saya selalu mendidik agar hidup sederhana dan harus tekun dalam belajar. Ayah sangat disiplin dalam mendidik anak-anaknya karena pada waktu mudanya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara tetapi tidak kesampaian karena tidak mendapat restu dari nenek saya.

Sewaktu kecil sebelum saya sekolah di dusunku ada program Kejar Paket A, dan di rumahku sebagai tempat belajarnya dan menyimpan buku-buku, pada malam harinya saya diajari membaca oleh ayah saya, yang masih teringat sampai saat sekarang sewaktu saya diajari membaca, di buku ada gambar binatang dan di bawahnya ada tulisan nama binatang, pada saat saya disuruh membaca spontan saya baca “INI CORO” padahal yang betul “INI KUTU” karena kutu dalam bahasa jawa adalah coro, serentak semua yang ada di sampingku ketawa, saya tidak sadar kalau yang saya baca adalah salah.

Setelah saya sekolah, setiap pagi saya berangkat dengan teman-temanku berjalan kaki ke sekolah yang berjarak kira-kira 2,5 km, sepulang sekolah saya langsung mengerjakan PR kemudia bermain bersama teman-teman. Bermacam-macam permainan yang sering kami lakukan bersama teman-teman diantaranya permainan petak umpet, permainan kelereng, sepak bola, voli plastik dan lain-lainnya. Karena di dekat rumah saya adal sebuah sungai kadang saya dan teman-teman memancing di sungai dan mandi bahkan saya bisa renang karena sering mandi di sungai, bahkan jika musim hujan tiba dan sungai banjir besar maka kami malah senang karena bisa mandi dan berenang di sungai. Pada sore hari saya mempunyai tugas untuk menggembala kambing dan lembu atau mencari rumput untuk makan ternak. Kadang-kadang sore hari saya nonton televisi di rumah tetangga, maklum di dusun saya baru ada satu rumah yang punya televisi. Jika Adzan Magrib tiba saya pergi ke masjid untuk sholat jamaah dilanjutkan mengaji sampai isya’ tiba, guru ngaji saya adalah guru agama saya di sekolah yang membimbing saya dengan sabar sehingga saya bisa menjalankan sholat dan membaca Al Quran.

4. Keadaan alam dan lingkungan tempat kelahiran

Tempat kelahiran saya tepatnya di Dusun Coyudan I, kelurahan Ngipak, Kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunungkidul, seperti yang dikenal orang desa saya termasuk desa yang gersang, jika musim kemarau tiba air sulit didapat, makanan khas yang ada di daerah kami adalah THIWUL yang terbuat dari tepung ketela pohon.

5. Riwayat Pendidikan

Seperti yang telah saya ceritakan di depan, sebelum saya sekolah saya sudah diajari oleh ayah saya sehingga saya sedikit-sedikit sudah bisa membaca, pada waktu itu saat usia saya menginjak 7 tahun tepatnya tahun 1978 saya didaftarkan ke SD karena waktu itu belum ada TK, saya didaftarkan di SD Karangduwet III yang jaraknya sekitar 2,5 km dari rumah saya, saya berangkat sekolah dengan berjalan kaki tanpa bersepatu. Di SD saya tidak pernah tinggal kelas bahkan saya sering menjadi juara I dikelas, namun pada saat kelulusan saya hanya mendapat ranking III.

Pada tahun 1984 saya lulus SD langsung mendaftarkan ke SMP, waktu itu saya mendaftar ke SMP Negeri dengan mengikuti tes tulis, bagai disambar petir waktu pengumuman ternyata saya tidak diterima di SMP Negeri padahal teman-teman saya yang rankingnya di bawah saya bisa diterima di SMP Negeri, akhirnya saya mendaftar di sekolah swasta yaitu di SMP Pembangunan, mulai saat itu saya sadar bahwa saya harus rajin belajar agar tidak kalah dengan teman-temanku yang ada di Negeri, dan saya dapat membuktikannya. Di SMP swasta dari kelas I sampai kelas III saya selalu juara I yang pada waktu itu jika mendapat juara I dibebaskan dari uang SPP, akhirnya saya selama tiga tahun tidak membayar SPP, saya bangga karena saya bisa membantu meringankan beban orang tua saya.

Setelah lulus SMP tahun 1987 saya langsung mendaftarkan ke SMA, walau dari SMP swasta dengan agak minder saya memilih SMA Negeri dekat rumah saya, dan Alhamdulillah saya bisa diterima di SMA Negeri, pada waktu kenaikan kelas dari kelas I ke kelas II hampir tak percaya saya menjadi juara I, dan di kelas II saya oleh guruku dijuruskan ke A1, aku sangat senang dengan jurusan itu karena sesuai dengan keinginanku yang dari SD saya senang dengan pelajaran Matematika. Tahun 1990 saya lulus dari SMA dengan predikat ranking II di sekolahku, walaupun tidak ranking I saya sangat bangga dengan kelulusanku.

Setelah lulus SMA saya bingung karena untuk kuliah saya merasa kasihan dengan keadaan ekonomi orang tuaku, tetapi ayah melihat nilaiku memintaku untuk melanjutkan kuliah, akhirnya saya mendaftarkan diri di IKIP Negeri Yogyakarta, jurusan yang saya ambil adalah Pendidikan Matematika D3, dan ternyata saya diterima. Di kampus ternyata saya sangat sulit untuk menyesuaikan dengan teman-teman yang berasal dari goloingan atas, saya sangat minder waktu itu dan berpengaruh pada belajarku yang akhirnya di semester I saya memperoleh IP 2,1, dengan IP segitu saya sangat terpukul dan merasa kasihan dengan orang tuaku yang begitu membanting tulang membiayaiku kuliah, akhirnya saya sadar di semester II saya bertekad untuk belajar lebih tekun lagi dan cuek dengan teman-temanku yang orang kaya, dengan berbekal tekad walaupun saya tidak bisa membeli buku, saya tetap belajar dengan kadang meminjam buku teman, dan usahaku membuahkan hasil di semester II IPku naik menjadi 3,1 sampai akhirnya tahun 1993 saya dapat lulus dengan IP baik.

Tahun 1994 ada seleksi menjadi guru, saya ikut seleksi dan Alhamdulillah saya diterima menjadi guru Matematika di SMP 3 Ngawen, dan tahun 1997 saya berkesempatan melanjutkan S1 di IKIP Negeri Yogyakarta dan saya bisa lulus dengan IP terbaik yaitu 3,25.

6. Perjalanan Karier sebagai Pendidik

Setelah lulus dari IKIP tahun 1993 saya mendaftarkan diri mengikuti tes calon pegawai negeri sipil yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Alhamdulillah saya diterima sebagai guru di SMP 3 Ngawen yang jarak dari tempat tinggalku sekitar 16 km, saya berangkat bekerja dengan naik angkot, namun karena sulit kendaraan ke tempat kerja, saya memberanikan diri untuk kredit kendaraan yang akhirnya saya gunakan untuk pergi dan pulang kerja sampai sekarang.

Saat pertama mengajar saya diminta untuk mengampu mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Biologi dengan jumlah jam mengajar sebanyak 30 jam pelajaran, namun karena semangatnya semua saya kerjakan dengan enjoy, setelah 2 tahun saya diminta untuk menjadi wali kelas, hanya berselang 2 tahun saya diserahi tugas untuk menjadi Pembina OSIS, menjadi Pembina OSIS saya menjadi lebih dekat dengan anak-anak karena segala kegiatan OSIS diserahkan kepada saya, setelah beberapa saat menjadi Pembina OSIS saya kemudian diserahi tugas menjadi wakil kepala sekolah Urusan Kesiswaan, tentu saja beban saya semakin berat karena saya masih mengajar sebanyak 25 jam pelajaran, dengan beban itu saya harus pulang sore dalam setiap harinya, namun semua itu saya jalani dengan senang hati, karena saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yang bermanfaat.

Mulai tahun 2004 saya diserahi tugas untuk menjadi wakil kepala sekolah urusan kurikulum sampai sekarang, tentu saja sangat berat tugasnya, setiap hari mengontrol, dan mengawasi pelaksanaan belajar mengajar, tak jarang saya juga menggantikan teman-teman yang berhalangan hadir karena sesuatu hal.

Tahun 2006 saya diminta oleh kepala sekolah untuk mengikuti tes Calon Kepala Sekolah di Dinas Pendidikan Kabupaten, walaupun tanpa persiapan yang matang Alhamdulillah saya dapat lulus tes Cakep dengan urutan rangking III, dan saat ini saya masih menunggu kabar selanjutnya.

Kehidupan Sehari-hari

  1. Di tengah keluarga

Selain saya sebagai seorang guru, saya juga seorang suami dari seorang istri yang bernama Sri Maryanti, istriku adalah wanita yang paling cantik menurutku sehingga saya sangat sayang kepadanya. Dari perkawinanku dengannya pada tanggal 18 Agustus 2006, saya telah dikaruniai 2 orang putera yang pertama bernama Ahmad Hanfi saat ini berumur 10 tahun dan masih duduk di SD kelas IV, yang kedua bernama Nazwa Ambar Hamidah saat ini berumur 3,5 tahun. Saya berusaha mendidik anakku dengan kedisiplinan baik dalam belajar maupun dalam menjalankan Ibadah terutama Sholat.

  1. di sekolah

Saya berangkat ke sekolah dari rumah pukul 06.15 dengan mengendarai sepeda motor sampai di sekolah pukul 06.45, kemudian mengisi daftar hadir dan langsung menuju ruang meja kerjaku untuk mempersiapkan buku-buku dan peralatan yang akan digunakan untuk mengajar pada hari itu. Setelah bel berbunyi saya langsung menuju ruang kelas untuk mengajar dan biasanya anak-anak belum siap, tetapi saya langsung memberikan motivasi kepada anak-anak, maklum motivasi anak-anak di sekolah saya rendah, karena kebiasaan anak-anak setelah SMP banyak yang tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya, kesadaran orang tua menyekolahkan anaknya masih rendah.

Saya mengajar menggunakan metode yang bervariasi, saya berusaha dengan sabar agar anak-anak dapat menerima pelajaran saya dengan mudah, menarik dan bahkan agar dapat menyenangkan, tak jarang saya mengajar menggunakan alat peraga, permainan, kadang juga anak saya ajak untuk keluar kelas, diskusi, memberikan tugas yang menantang dan lain sebagainya.

Hampir sebagian besar waktu dan perhatianku tercurahkan di sekolah, saya juga memberikan bimbingan ekstrakurikuler kepada siswa yaitu pramuka, komputer, bola voli, dan pendalaman materi kelas 3, sehingga aku pulang dari sekolah jam 16.00. saya menyadari bahwa mendidik siswa harus dengan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan.

  1. Di masyarakat

Di masyarakat saya juga tidak ketinggalan dalam berperan untuk kemajuan desa dan masyarakat, tahun 1995 saya menjadi ketua pemuda di kampungku dengan kegiatan keolahragaan, keorganesasian, kesenian, saya juga menjadi anggota tim bola voli di kelurahan yang beberapa kali menjuarai di tingkat kecamatan. Selainmenjadi ketua pemuda saya juga aktif di kegiatan RT, menjadi takmir masjid di desaku, menjadi ketua pengajian malam jumat. Semua kegiatan saya lakukan dengan senang hati dan penuh keiklasan dan rasa tanggung jawab. Saat ini saya juga baru dilantik menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), semoga saya dapat menjalaninya dengan baik.

  1. Karya dan atau presatasi yang pernah dicapai
  2. Penyaji makalah dalam kegiatan KONVENSI dan PAMERAN KREATIVITAS yang diselenggarakan oleh WSPK UNY bekerjasama dengan Royal Danish Embassy/Kedutaan Denmark, pada tanggal 11 Nopember 2001
  3. Juara II dalam penyajian makalah pada Simposium Guru Daerah : Guru SLTP/MTs yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 19, 20, 23 September 2003 dan 25, 26, 27 September 2003 di Yogyakarta.
  4. Penyaji Makalah dengan judul : Upaya Mengubah Paradigma Mengajar Menjadi Paradigma Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika melalui Modul dalam Simposium Nasional Guru VI tahun 2003 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departeman Pendidikan Nasional di Batu pada tanggal 13 – 17 Oktober 2003
  5. Melakukan Class Room Action Reseach (CAR) atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul :
  6. “Upaya Memotivasi Belajar Siswa Menggunakan Metode Linking Untuk Pembelajaran LingkaranI Pada Siswa Kelas IIA Semester Gasal di SLTP 3 Ngawen Tahun Pelajaran 2003/2004”.
  7. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP 3 Ngawen Gunungkidul Melalui Pendekatan Realistik Tahun Pelajaran 2004/2005”
  8. “Melalui Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Sistem STAD Sebagai Upaya Peningkatan Partisipasi Siswa Kelas IIIA SMP 3 Ngawen Tahun Pelajaran 2005/2006 Dalam Mengikuti Mata Pelajaran Matematika”.
  9. Membuat Modul Pembelajaran Komputer yang digunakan untuk kalangan sendiri di SMP 3 Ngawen.
  10. Sebagai Tim Penulis Buku Paket Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII dan VIII Semester 1 dan 2 Sesuai Kurikulum 2004 yang diterbitkan Atas Kerjasama Dinas Pendidikan Propinsi DIY, YABM dan Penerbit ANDI.
  11. Penyaji Makalah dalam Simposium Guru SMP se-Propinsi DIY tahun 2005 di PPPG Matematika Yogyakarta
  12. Juara I Pemilihan Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Gunungkidul tahun 2006
  13. Juara I Pemilihan Guru Berprestasi tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2006.
  14. Aktifitas di Organesasi Profesi atau Organesasi Kemasyarakatan
  15. Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kecamatan Karangmojo
  16. Pimpinan Daerah Pemuda Muhhammadiyah Kabupaten Gunungkidul.
  17. Pimpinan Cabang Muhhammadiyah Kecamatan Karangmojo
  18. Pengurus Karangtaruna Desa Ngipak, Karangmojo.
  19. Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP Matematika Kabupaten Gunungkidul.
  20. Takmir Masjid “Al Fauzan” Dusun Coyudan, desa Ngipak, Kecamatan Karangmojo.
  21. Pimpinan Pengajian malam Jumat Dusun Coyudan.
  22. Anggota BPD desa Ngipak Kecamatan Karangmojo
  23. Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Gunungkidul
  24. Anggota Komite Sekolah SMP 3 Ngawen
  25. Upaya yang dilakukan/pandangan/pesan untuk kemajuan pendidikan dimasa yang akan datang

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia banyak komponen yang harus diperhatikan, baik dari pemerintah, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, masyarakat, siswa dan lingkungan belajar. Jika pendidikan ingin maju maka pemerintah juga harus lebih memperhatikan dunia pendidikan dengan menambah anggaran pendidikan mendekati 20%, kesejahteraan guru juga harus diperhatikan agar lebih semangat dalam menjalankan tugasnya.

Pesan untuk kemajuan pendidikan di masa yang akan datang:

  1. penyediaan sarana dan prasarana pendidikan perlu terus ditingkatkan
  2. pemberian tunjangan profesionalisme guru melalui sertifikasi agar segera dapat direalisasikan.
  3. Motto Hidup

“ Hidup dalam Iman, beramal dengan ikhlas, berakhir dengan Husnul Khotimah “