Pada hari selasa tanggal 28 November 2017 di Kabupaten Gunungkidul terkena dampak Badai cempaka. Akibat Badai cempaka ini di sejumlah wilayah Gunungkidul dilanda bajir, banyak harta benda yang hanyut terbawa aliran sungai. Pada hari itu juga semua akses jalan ke Gunungkidul macet total, bahkan pada esuk harinya Disdikpora Gunungkidul meliburkan kegiatan belajar mengajar dari Paut sampai tingkat SMP. Sungguh-sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan, dari bencana yang melanda di Kabupaten Gunungkidul ini SMP Negeri I wonosari menggalang dana yang dihimpun dari para siswa, guru dan karyawan untuk disumbangkan kebeberapa siswa yang terkena dampak akibat banjir tersebut. Setelah Dana terkumpul maka pada tanggal 2 Desember 2017 SMP Negeri I wonosari mengadakan bakti sosial kerumah siswa SMP Negeri I wonosari yang terkena dampak dari banjir tersebut.
Aksi bakti Sosial dimulai dari dusun Temugiring, Desa Klayar, Kecamatan Nglipar. Di Dusun inilah rumah dari salah satu siswi SMP Negeri I Wonosari yang bernama Dhinda Septiariny Sadino hancur diterjang banjir bandang. Semua buku mata pelajaran, seragam sekolah hanyut terbawa aliran sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Setelah dari rumah Dhinda kami menuju ke posko Bantuan Bencana, disitu kami dari SMP Negeri I Wonosari yang diwakili oleh Ibu Warsi Utami, Ibu Liliek Lestari, Ibu Rini Harjanti, Bp Takwin Arifin, Bp Tri Cipto Nugroho, dan Bp Ilham Suprayogi untuk membagikan sedikit bantuan berupa sembako. Kami semua disambut hangat oleh pak RT, dan sejumlah masyarakat Temugiring. Di Temugiring inilah kami melihat pemandanga yang lebih memprihatinkan lagi ada dua rumah yang luluh lantah akibat terjangan banjir tersebut dan tinggal menyisakan ubin rumah. Kami yang datang ketempat itu hanya bisa terpaku, apalagi bapak Sarimin dan kakaknya ketika menerima sedikit uluran tangan kasih dari kami tidak bisa berkata-kata hanya linangan air mata yang terpancar saat itu yang menggambarkan betapa sedihnya meraka. Setelah berbincang-bincak sejenak kami minta berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju Bintaos, Sidoarjo, Tepus. Setelah berpamitan kami perjalalanan meneju tepus, setelah menempuh kurang lebih 1 jam kami sampai di rumah Dhimas Aditya di Desa Sidoarjo, Bintaos, Tepus. Sampai dirumah Dhimas kami disambut oleh kedua orang tua Dhimas. Kami yang diwakili oleh pak Takwin menyampaikan maksud kedatangan kami. Setelah berbincang-bincang sejenak kami memberikan sumbangan kepada Dhimas yang terkena dampak banjir, namu dampak akibat banjir tidak separah di Desa Klayar. Menurut keterangan orang tua Dhimas air turun dari perbukitan yang ada diatasnya sehingga merendam rumah Dhimas, namun barang-barang berharga tidak ikut hanyut sebab air menggenang saja. Setelah bantuan diberikan kami terus berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menuju Desa Grogol, Paliyan. Setelah berpamitan kami menuju Dusun Karangmojo Desa Grogol paliyan ke rumah Karina Artanti Bilhaq. Setelah menempuh perjalanan kira-kira 1 jam kami sampai di rumah Karina,disitu kami berbincang-bincang awal mula terjadinya banjir. Karina dan ayahnya menuturkan banjir yang menimpa di desunnya memang besar, rumahnya tengggelam hingga satu setengah meter. Karena dan segenap keluarganya mengungsi ketempat budenya yang tidak jauh dari situ. Baru setelah Banjir surut karina dengan segenap keluarganya kembali ke rumah. Setelah mendengar penuturan orang tua Karina Pak Takwin memberikan sedikit bantuan buat karina. Setelah menyerahkan bantuan itu kami diantar ke posko bencana dusun Karangmojo, Desa Grogol, Kecamatan Paliyan untuk memberikan bantuan berupa sembako buat penduduk setempat. Kedatangan kami disambut hangat oleh bapak RT, dan Bapak-bapak BABINSA. Pak Takwin selaku wakil kami megutarakan maksud kedatangan kami yaitu untuk menyerahkan sembako yang di galang melalui siswa-siswi SMP Negeri I Wonosari, Pak RT pun mengucapkan terima kasih sebanya-banyaknya pada SMP Negeri I Wonosari yang peduli terhadap bencana. Setelah bantuan diterima kami lansung berpamitan pulang. (Nug)