Pernahkah kalian mengamati Kuku kalian yang telah terpotong? Apakah kuku yang telah terpotong tersebut termasuk makhluk hidup?

kemudian bagaimana cara kita mengetahui apakah suatu benda termasuk makhluk hidup, benda mati atau benda tak hidup? bagaimana ciri-cirinya?

agar kita tahu, yuk kita belajar bersama mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup berikut ini !

 

Ciri-ciri benda di sekitar

Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda yang bersifat alamiah. Seperti batu, pasir, logam, dan udara. Benda-benda di sekitar. Selain bersifat alamiah, juga bersifat buatan atau hasil kerja manusia, seperti pensil, baju, bahan makanan, ban mobil, kaca, sepeda, motor, dan mobil. Benda-benda hasil buatan manusia bahan dasarnya berasal dari bahan alam. Seperti wajan untuk memasak terbuat dari tembaga yang merupakan bahan alam, pensil terbuat dari bahan karbon, dan sebagainya.  Benda-benda tersebut ada yang bersifat sederhana dan ada pula yang bersifat kompleks. Misalnya sebuah mobil bersifat kompleks  karena  terdiri  atas  berbagai bahan, antara lain besi, alumunium, karet, kaca, kulit sintetis, dan beberapa bahan lainnya.

Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya dari jenis benda lainnya, yaitu bentuk benda, ukuran benda, warna benda, keadaan permukaan benda, dan bahan penyusun benda. Manusia akan terus berinovasi untuk terus memproduksi berbagai jenis benda dari bahan alam maupun buatan untuk keperluan hidup nya.

Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Antara makhluk hidup dengan benda tak hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya gejala kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya ciri-ciri atau gejala-gejala kehidupan, sedangkan benda mati dan tak hidup tidak menunjukkan gejala-gejala kehidupan.

Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

 

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

1. Bernapas

Bernapas merupakan proses penghirupan O2 dan pengeluaran CO2 dari dalam tubuh. Oksigen yang diambil digunakan untuk proses pembakaran sari-sari makanan di dalam tubuh makhluk hidup, sedangkan sisa hasil pernapasan, yaitu karbon dioksida dibuang melalui hidung.

Mamalia, aves, reptilia dan amfibi bernapas dengan menggunakan paru-paru; Ikan bernapas dengan menggunakan insang; sedangkan tumbuhan bernapas dengan menggunakan stomata dan lentisel.

2.Memerlukan Makanan dan minuman (Nutrisi)

Untuk beraktivitas,  setiap makhluk hidup memerlukan energi. Dari manakah energi tersebut diperoleh? Untuk memperoleh energy tersebut, makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman atau disebut nutrisi.

3. Bergerak

Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cara tertentu tanpa bantuan dari luar atau pihak lain. Gerakan itu ada yang pasif, ada juga yang aktif. Tumbuhan melakukan gerak pasif (tidak berpindah tempat), sedangkan hewan dapat melakukan gerak aktif (dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain).

4.Tumbuh dan Berkembang

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari kecil menjadi besar. Sebagai contoh, bayi akan terus berkembang menjadi manusia dewasa. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume makhluk hidup karena jumlah dan ukuran sel bertambah, sedangkan perkembangan adalah proses perkembangan makhluk hidup  menuju dewasa yang ditandai dengan berfungsinya organ reproduksi.

5.Berkembang Biak (Reproduksi)

Makhluk hidup melakukan reproduksi guna melestarikan jenisnya. Reproduksi pada makhluk hidup dapat terjadi baik secara seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif).

6. Peka terhadap rangsang

Semua makhluk hidup peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya. Misalnya, daun tumbuhan putri malu akan mengatup jika disentuh, manusia menutup telinga saat mendengar suara yang keras seperti petir, dan kupu-kupu mendekati bunga karena mencium aroma bunga.

Kemampuan makhluk hidup untuk menanggapi rangsangan disebut dengan iritabilitas

7. Menyesuaikan diri terhadap lingkungan (adaptasi)

Adaptasi adalah proses penyesuaian diri yang dilakukan makhluk hidup terhadap perubahan lingkungan. Makhluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya dengan beberapa cara, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

8. Mengeluarkan zat sisa (ekskresi)

Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dalam tubuh. Metabolisme adalah proses pertukaran zat yang terjadi di dalam tubuh mahkluk hidup, misalnya prosespernapasan dan proses pencernaan.

 

Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Apa itu klasifikasi?

Suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki.

Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi yang dirintis oleh Carolus Linnaeus.

 

Tujuan klasifikasi

Tujuan mengklasifiasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup

 

Tujuan Khusus klasifikasi Makhluk hidup adalah :

  1. Mengelompokkan mahkluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya
  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan jenis lain
  3. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui Namanya

Dasar Klasifikasi

  1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya

  2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh ( anatomi)

  3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat , cara hidupnya.

Urutan Takson pada makhluk hidup

Sistem klasifikasi mengenalkan adanya tingkatan kelompok-kelompok makhluk hidup mulai dari kelompok besar , kelompok kecil, hingga tingkat individu. Tingkatan tersebut disebut takson. Tingkatan takson pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778) dengan urutan dari  tingkatan tertinggi ke tingkatan terendah. Tingkatan tersebut seperti pada gambar berikut. Urutan tersebut berdasarkan persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin kebawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaaanya semakin sedikit.

 

Aturan Penamaan “Binomial Nomenclature”

 

Cara Meng-Klasifikasikan Makhluk Hidup

untuk membantu mengelompokkan makhluk hidup kedalam kelompok kelompok tertentu dapat menggunakan dua cara, yaitu kunci dikotomi dan kunci determinasi.

1. Kunci Dikotomi

Kunci determinasi yang paling sederhana adalah kunci dikotomi. Kunci dikotomi berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang berlawanan.

2. Kunci Determinasi

Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan mengelompokkannya pada takson makhluk hidup.

Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup.

Membuat kunci determinasi

simak 2 video berikut agar kalian paham tentang cara membuat kunci determinasi

 

 

MIKROSKOP

Pada  pengamatan  makhluk  hidup  yang  berukuran    kecil,  kamu  memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop. Sebelum melakukan pengamatan, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang mikroskop dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.

Bagian-bagian Mikroskop

 

Cara menggunakan Mikroskop

 

  1. Ambillah mikroskop dari kotak penyimpanannya! Tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup.
  2. Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada revolver.
  3. Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar, dapat diperoleh dengan cara berikut.1)  Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.2)  Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma sesuai kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler (apakah lapang pandang sudah terang/jelas?). INGAT: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu sehingga tidak perlu mencari cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya terang dan  lurus dengan lensa okuler dan objektif.
  4. Siapkan  preparat  yang  akan  diamati,  lalu  letakkan  di  meja.  Aturlah  agar bagian yang akan diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit objek!
  5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara:1)  Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler. Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi terdekat dengan meja preparat.INGAT: Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.2)  Lanjutk an  dengan  memutar  pemutar  halus  (mik rometer),  untuk memperjelas bayangan objek.3)  Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara langsung.
  6. Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
  7. Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat penyimpanan.