Sekarang, coba kalian perhatikan orang-orang di sekitar kalian!  Apakah mereka melakukan gerakan? Pernahkah kalian melihat atlet angkat beban?

Bagian apa saja yang mendukung gerakan manusia? Sistem gerak pada manusia ini dipengaruhi oleh organ-organ yang ada di dalam tubuh manusia yaitu tulang, rangka, sendi dan otot. Masing-masing komponen mempunyai fungsinya. Dan komponen sistem gerak manusia saling berkaitan satu sama lain. Jika salah satu dari sistem gerak ini tidak berfungsi maka akan mengganggu sistem gerak lain.

Rangka atau tulang merupakan alat gerak pasif yang harus dibantu oleh otot sebagai penggeraknya. Maka dari itu otot disebut alat gerak aktif.

Tulang dan Rangka

Mengapa tubuh teman kamu itu dapat duduk dengan tegak? Apa yang membuat tubuhnya seperti itu? Ibarat mendirikan tenda, harus menggunakan tiang-tiang tenda agar dapat berdiri tegah dan bisa ditempati. seperti halnya tubuh kita, dapat berdiri tegak karena rangka.

Penyusun tulang yaitu kalsium. Rangka atau tulang mempunyai beberapa fungsi yaitu :

  • Sebagai tempat melekatnya otot
  • Sebagai pembentuk dan penegak tubuh
  • Sebagai tempat pembentukan sel darah merah (eritrosit)
  • Untuk melindungi bagian tubuh yang penting dan lunak seperti lambung, usus, dan organ dalam lain.

1) Struktur Tulang

Rangka Manusia - Biologi Kelas 11 - Pejelasan & Soal | Quipper BlogStruktur Tulang Manusia (Artikel Lengkap) | Hedi Sasrawan

Apabila kita perhatikan, ternyata struktur tulang tidak halus, melainkan terdapat benjolan pada bagian ujungnya, berbentuk bulat serta terdapat titik-titik kasar pada bagian ujung, terdapat lekukan, tonjolan, dan lubang.

Masing-masing bagian ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

  • Lekukan dan tonjolan berfungsi sebagai tempat menempelnya otot.
  • Lubang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya pembuluh darah dan saraf

 

2) Bagian Tulang

  • Permukaan tulang ditutupi oleh membran yang menempel dengan kuat, membran itu disebut periosteum.
  • Pada periosteum terdapat pembuluh-pembuluh darah kecil yang berfungsi membawa zat-zat makanan ke dalam tulang. Membran ini juga penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang.
  • Pada bagian bawah periosteum terdapat tulang kompak atau disebut juga tulang keras, yaitu suatu lapisan tulang yang keras dan kuat.
    • Tulang kompak mengandung sel-sel tulang, pembuluhpembuluh darah, zat kapur dan fosfor, serta serabut elastis.
    • Kerasnya tulang disebabkan karena tulang mengandung zat kapur dan fosfor.
    • Serabut-serabut elastis mempertahankan tulang agar tetap kuat, tidak mudah rapuh atau patah.
  • Tulang spons dalam tulang pipa atau tulang panjang terdapat di daerah ujung tulang. Tulang spons kurang kompak dan mempunyai banyak ruang-ruang kecil terbuka yang membuat tulang menjadi ringan.
    • Tulang panjang mempunyai lubang atau saluran yang besar.
    • Saluran-saluran itu terdapat di tengah tulang panjang dan diisi sumsum.
  • Sumsum adalah jaringan berlemak.  Sumsum merah tulang berada di daerah tulang panjang bagian ujung di antara tulang spons, sedangkan sumsum kuning berada di tulang panjang bagian tengah dan sebagian besar berisi lemak.
    • Pada orang sehat, sumsum tulang merah menghasilkan sel-sel darah merah dengan kecepatan sampai tiga juta sel per sekon.
    • Sel-sel darah putih juga dihasilkan di dalam sumsum tulang, tetapi lebih sedikit jumlahnya.
  • Ujung tulang panjang ditutup dengan suatu lapisan jaringan tebal, lunak dan lentur, yang disebut dengan tulang rawan (kartilago).
    • Tulang rawan tersusun atas sel-sel yang dikelilingi oleh matriks protein yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Selain di ujung-ujung tulang panjang, tulang rawan juga dapat ditemukan di ujung-ujung tulang rusuk, dinding saluran pernapasan, hidung, dan telinga.

2) Macam-Macam Tulang pada Sistem Rangka

Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi

  1. tulang panjang, misalnya tulang lengan (humerus),
  2. tulang pipih, misalnya tulang dada (sternum),
  3. tulang pendek, misalnya tulang ruas jari (falang), dan
  4. tulang tidak beraturan, misalnya tulang punggung (vertebra).

Anatomi Osteologi singkat - SIPAT

3) Perkembangan Tulang

Rangka pada Sistem Gerak Manusia - Buku Sekolah

Sebelum dilahirkan, tulang manusia tersusun atas tulang lunak. Secara bertahap, sebagian tulang lunak tersebut digantikan oleh tulang keras. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

Bagaimanakah proses osifikasi berlangsung?

  • Proses osifikasi berawal dari tulang rawan.
  • Proses pembentukan tulang atau osifikasi terjadi pada bagian tengah tulang terlebih dahulu kemudian disusul oleh bagian ujung tulang.
  • Pada bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit (sel tulang) yang akan tumbuh sehingga membentuk tulang sejati / tulang kompak.
  • Tulang yang terbentuk pada bagian ini lambat laun akan membentuk rongga sumsum tulang dan akan diisi oleh pembuluh darah pada bagian dalamnya.
  • Pada saat yang sama proses pembentukan tulang juga berlangsung pada bagian ujung tulang / epifisis. Dengan demikian pertumbuhan tulang pada bagian epifisis dan diafisis akan bertemu dan membentuk tulang yang kokoh.

Selain mengalami osifikasi, tulang juga mengalami fusi atau penggabungan. Pada saat kamu baru lahir, jumlah seluruh tulang yang ada pada sistem rangka kamu adalah 270 tulang. Seiring bertambahnya usia beberapa tulang akan mengalami fusi, misalnya tulang tengkorak dan tulang ekor. Oleh karena itu, ketika kamu sudah dewasa, jumlah tulang penyusun sistem rangka ada 206 tulang.

Sendi

coba sekarang berdirilah. Kemudian lakukan gerakan sesuka hatimu! Coba kamu pikirkan, mengapa kamu dapat melakukan berbagai macam gerakan? Padahal tulang sebagai penyusun sistem gerak manusia sangat keras serta tidak dapat dibengkokkan. Ternyata, itu semua terjadi karena pada penyusun sistem gerak kita terdapat sendi.

Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dengan adanya sendi, hubungan antara tulang-tulang tubuh dapat digerakkan.

Sendi terdiri dari beberapa bagian termasuk:

Pengertian, Fungsi, dan Macam - macam Sendi

  • Tulang rawan – Jaringan yang menutupi permukaan tulang, yang membantu mengurangi gesekan saat tulang-tulang pada sendi bergerak.
  • Ligamen – Karet gelang yang terbuat dari jaringan dengan tekstur alot. Mengelilingi sendi dan menghubungkan antar tulang.
  • Tendon – Atau jaringan ikat yang melekat pada sendi dan tulang untuk otot-otot sekitarnya yang mengendalikan gerakan.
  • Cairan sinovial dan membran – Struktur ini melapisi sendi dan menyegelnya dalam kapsul. Cairan sinovial memungkinkan pelumasan pada sendi untuk menghasilkan gerakan halus.
  • Bursa – Ini adalah kantung berisi cairan yang membantu menjadi bantalan pada gesekan yang terjadi karena gerakan.

sumber : https://www.docdoc.com/id/info/body/joint

Macam-macam sendi

  • Sendi dapat dimenjadi sendi yang tidak dapat digerakkan disebut dengan sinartrosis, misalnya sendi yang terdapat pada tulang tengkorak.

http://1.bp.blogspot.com/-Oj-AA99cBQw/UbiDuB-x6NI/AAAAAAAAACI/dHMEL30sd38/s320/SUTURE.gif

  • Sendi yang dapat digerakkan namun terbatas disebut dengan amfiartrosis, misalnya sendi antarruas tulang belakang.

Gambar Sendi Kaku pada Manusiahttp://1.bp.blogspot.com/_J6gkUpIH2LU/TThaV-XlzaI/AAAAAAAABQI/3TvtC1LPMU0/s1600/061610_1642_macammacamo15.jpg

  • Sendi yang dapat digerakkan dengan bebas disebut dengan diartrosis. 

Gambar Macam-Macam Sendi pada Sistem Gerak Manusia

Berikut ini beberapa jenis persendian yang dapat digerakkan dengan bebas.

a.) Sendi peluru/ sendi lesung

Sendi peluru memungkinkan tulang dapat diayunkan ke arah mana pun. Contoh sendi peluru diantaranya adalah pada hubungan tulang pinggul dengan tulang paha serta pada hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.

Rangkuman IPA Kelas 8 Bab 1 Gerak Benda dan Makhlik Hidup

b.) Sendi engsel

Sendi engsel memiliki gerakan dengan satu arah, ada yang ke depan dan ada yang ke belakang Contoh sendi engsel yaitu sendi pada siku, lutut dan ruas jari.

Sendi Sebagai Sistem Gerak Pada Manusia - IPA

c.) Sendi putar

Contoh sendi putar adalah pada hubungan antara tulang tengkorak dengan tulang leher. Sendi putar memungkinkan kepala dapat memutar, mengangguk, serta menggeleng. Prinsip kerjanya adalah ujung tulang satu berfungsi sebagai poros dan ujung tulang yang lain berbentuk cincin yang dapat berputar pada poros tersebut.

Sendi Sebagai Sistem Gerak Pada Manusia - IPA

d.) Sendi geser

Sendi geser menghubungkan dua tulang yang memiliki permukaaan datar. Prinsip kerja sendi ini adalah satu bagian tulang bergerak menggeser di atas tulang lain. Sendi ini memungkinkan tulang bergerak ke depan dan ke belakang. Contoh sendi geser adalah pada tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki serta di antara tulang belakang.

Sendi Pada Sistem Gerak Manusia - Buku Sekolah

e.) Sendi pelana/ sendi luncur

Sendi pelana merupakan pertemuan antara dua tulang yang berbentuk seperti pelana. Sendi ini dapat menggerakkan tulang ke dua arah, yaitu muka-belakang dan ke samping. Contoh sendi pelana adalah pada pangkal ibu jari

Sendi Pada Sistem Gerak Manusia - Buku Sekolah

Otot

Coba sekarang kamu pikirkan, apakah tulang-tulang penyusun rangka tubuh manusia dapat digerakkan tanpa adanya bagian lainnya? Agar kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut simaklah pembahasan berikut ini!

Bagaimana Cara Kerja Otot? - passakanawangJaringan Otot

 

 

Jenis Jaringan Otot

Otot Jantung : Pengertian, Fungsi, Ciri, Struktur & Cara Kerjanya

Setelah mengetahui mengenai pengertian jaringan otot dan struktur besarta gambar, berikut ini jenis jaringan otot dan penjelasannya antara lain:

1.      Jaringan Otot Polos

Otot Polos

Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding organ-organ dalam tubuh. Misalnya pada saluran organ pencernaan manusia, pembuluh darah, organ pernapasan, reproduksi, dan saluran ekskresi. Otot polos tidak dapat dikendalikan dengan kesadaran. Hal ini karena hanya dipersyarafi oleh sistem syaraf otonom. Jaringan otot polos bekerja di luar kesadaran tubuh, dengan gerak terus menerus tetapi tidak akan kelelahan.

Ciri-cirinya:

  • Bekerja secara tidak sadar
  • Bereaksi lambat, tetapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
  • Sel berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya
  • Memiliki nukleus pada bagian tengah selnya
  • Serabut halus yang melintang tidak terlihat

2.      Jaringan Otot Lurik

Otot lurik

Jaringan otot lurik adalah jaringan otot yang memiliki sifat volunteer melekat pada bagian rangka. Otot ini sering di sebut dengan otot rangka. Bekerja dibawah pengaruh kesadaran, sehingga otot lurik tidak dapat bekerja terus-menerus akibatnya akan mengalami kelelahan. Otot ini berada di luar dan dapat menyimpan cadangan makanan.

Ciri-cirinya:

  • Bekerja secara sadar
  • Bekerja cepat, tetapi dapat menimbulkan rasa lelah
  • Berbentuk silindris memanjang
  • Pada bagian ujung tidak bercabang
  • Memiliki beberapa nukleus di bagian sisi tepi selnya
  • Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat

3.      Jaringan Otot Jantung

Otot jantung

Jaringan otot jantung adalah jaringan yang bersifat involunter hanya berada di jantung. Memiliki struktur hampir sama dengan otot lurik, namun memiliki konsep kerja seperti otot polos. Bekerja berada diluar kesadaran untuk jantung. Jantung akan terus menerus memompa darah keseluruh tubuh manusia tanpa rasa kelelahan.

Ciri-cirinya:

  • Bekerja secara tidak sadar
  • Bekerja sedang, tetapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
  • Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang
  • Kedua ujungnya bercabang
  • Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya
  • Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas

Fungsi Jaringan Otot

  • Menggerakkan organ tubuh
  • Menggerakkan kerangka tulang
  • Menggerakkan jantung
  • Mengontrol pergerakan jantung
  • Menyimpan cadangan makanan walaupun tidak banyak
  • Menggerakkan organ pencernaan
  • Keseimbangan tubuh

sumber : https://rumus.co.id/jaringan-otot/

Tahukah kamu bahwa ternyata otot kita juga ada yang bekerja secara berlawanan. Maksudnya pada saat melakukan sebuah gerakan meskipun gerakan itu dilakukan secara bersamaan tetapi proses kontraksi dan relaksasi antara otot satu dengan otot lainnya berlangsung secara berlawanan.

Fungsi Otot : Pengertian, Struktur, Karakteristik & Jenisnya

Pada gambar tersebut terlihat jelas bahwa pada saat tangan dilipat, otot bisep berkontraksi sedangkan otot trisep relaksasi. Sebaliknya, pada saat tangan direntangkan, otot bisep relaksasi sedangkan otot trisep berkontraksi.

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya

Pernahkah kamu melihat orang yang memakai kursi roda? salah satu penyebab orang memakai kursi roda karena orang tersebut mengalami fraktura atau patah tulang pada bagian kakinya sehingga orang tersebut tidak dapat berjalan dengan normal. Fraktura adalah salah satu jenis kelainan yang terjadi pada sistem gerak manusia. Mari kita pelajari beberapa gangguan dan kelainan yang sering terjadi pada sistem gerak berikut ini.

1. Riketsia

Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pergeseran tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada anak anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor dan vitamin D ke dalam menu makan. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.

Seseorang yang berusia 1-70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 15gr/hari. Sedangkan seseorang yang berusia 70 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak 20gr/hari. Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi melalui berjemur? Melalui paparan sinar matahari pagi selama 10-15mnt, maka sinar ultraviolet dari matahari akan dapat membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D.

Vitamin D aktif akan dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh, sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah. Dengan demikian bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menoloong perbaikan tulang penderita riketsia.

2. Osteoporosis

http://www.assignmentpoint.com/science/medical/osteoporosis-2.html

Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga oseoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral akan menjadi rapuh dan mudah patah.

3. Artritis

Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok seperti gambar dibawah ini.

https://www.elindependiente.com/vida-sana/2017/10/09/descubren-nuevos-mecanismos-combatir-la-artritis-cronica/

 

Kadang kadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan. Rematik adalah salah satu bentuk artritis. Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis ini adalah metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama pada jari jari tangan maupun kaki, penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit digerakkan dan kaku. Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan mengonsumsi makanan yang seimbang

4. Fraktura

https://biologigonz.blogspot.com/2010/06/gangguan-tulang-otot-dan-pergelangan.html

Tulang memiliki struktur kuat dan lentur, namun demikian tulang juga dapat patah. Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena tulang mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi. Patahnya tulang disebut fraktura..

Ada beberapa jenis fraktura, secara umum dapat dikelompokkan menjadi fraktura tertutup dan fraktura terbuka. Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut dengan fraktura tertutup.

Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah. yaitu miring, kominuta (terpecah pecah menjadi bagian bagian kecil) dan spiral. Agar kamu tidak mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati hatilah saat berolahraga.

5. Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis

Tulang belakang manusia yang normal tidaklah lurus, tetapi melengkung. Agar kamu mengetahuinya lihat gambar dibawah ini

https://dosenbiologi.com/manusia/kelainan-tulang-belakang

Bentuk tulang belakang memengaruhi bentuk tubuh kita. Cobalah amati bentuk badan teman laki laki mu saat berdiri dan dilihat dari samping . Bagaimana bentuknya? tulang belakang dapat mengalami kelainan. Tiga kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis kifosis dan skoliosis.

1. Kifosis

Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang, seperti ditunjukkan pada gambar. Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungmkung. Fikosis dapat disebabkan karena penyakit misalnya TBC dan riketsia atau kebiasaan duduk yang salah.

2. Lordosis

Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungya  tulang belakang yang berlebihan ke arah depan dibagian pinggang, seperti ditunjukkan pada gambar. Orang yang mengalami kelainan ini pinganggnya terlihat lebih menonjol ke depan. Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar misalnya karena hami atau kegemukan, riketsiaatau karena kebiasaan duduk yang salah.

3. Skoliosis

Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arang samping, seperti pada gambar. skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya – Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon di maafkan karean saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan apabila kalian ingin share bisa diberikan link sumber info nya. Terimakasih buku kemendikbud yang sudah saya adopsi bukunya melalui buku tersebut. sekian dan terimakasih

sumber : https://mybooksanddreams.blogspot.com/2018/07/gangguan-dan-kelainan-pada-sistem-gerak-dan-upaya-mencegah-serta-mengatasinya.html

Upaya Menjaga Kesehatan Sistem Gerak pada Manusia

a. Berjemur di bawah sinar matahari pada pagi hari.
b. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung banyak kalsium.
c. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
d. Menghindari kebiasaan duduk yang salah. Sebaiknya duduk dengan cara yang benar.
e. Melakukan olahraga secara teratur.
f. Memperhatikan aktivitas fisik yang cukup setiap harinya.

Lihat video di bawah ini, untuk meningkatkan pemahaman kalian

 

Selamat Belajar!